PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri atau membutuhkan orang bantuan orang lain. Tidak ada satupun manusia didunia ini yang dapat hidup sendiri. Oleh karena itu manusia dikatakan sebagai makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Oleh karena itu manusia akan membentuk suatu kelompok atau suatu kesatuan di dunia ini agar tidak hidup sendiri. Suatu kesatuan tersebut dapat berupa individu, keluarga ataupun masyarakat.
1.2. Rumusan Masalah
- Pengertian individu
- Pengertian pertumbuhan
- Faktor-faktor pertumbungan
- Pengertian fungsi keluarga
- Macam-macam fungsi keluarga
- Pengertian keluarga
- Pengertian masyarakat
- Penjelasan 2 golongan masyarakat
- Perbedaan masyarakat non industri dengan masyarakat industri
- Makna individu, keluarga dan masyarakat
- Hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat.
1.3. Tujuan
- Memahami tentang individu
- Memahami tentang keluarga
- Memahami tentang masyarakat
2. PEMBAHASAN
2.1. Individu
Individu Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Pertumbuhan adalah perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju atau dewasa. Pertumbuhan dapat ditinjau dari 3 aliran :
- Aliran Asosiasi, adalah perubahan terhadap seseorang secara bertahap karena pengaruh dari pengalaman atau empiri/kenyataan luar, melalui panca indra yang menimbulkan sensation/perasaan maupun pengalaman mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflektion.
- Psikologi Gestalt, pertumbuhan adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal sesuatu secara keseluruhan, baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
- Aliran Sosiologi, pertumbuhan adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat yang semula asosial maupun sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:
- Pertumbuhan Nativistik, pertumbuhan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
- Pendirian empiristik dan environmentalistik, pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan dan konsekuensinya.
- Konvergensi da interaksionisme, yaitu pertumbuhan individu ditentukan oleh interaksi antara dasar (bakat) dan lingkungan.
2.2. Keluarga
Keluarga Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk. Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang merupakan suatu komponen kecil dalam masyarakat. Dalam perkembangan individu, keluarga disebut sebagai primary group.
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh keluarga itu. Macam-macam fungsi keluarga :
- Fungsi biologis, keluarga dapat menyelenggarakan persiapan perkawinan bagi anak-anaknya berupa : pengetahuan kehidupan sex suami-istri, pengetahuan mengatur rumah tangga bagi istri, pengetahuan tugas suami, memelihara pendidikan baagi anak-anak.
- Fungsi pemeliharaan, keluarga dapat memberikan perlindungan seperti : menyediakan rumah sebagai tempat berlindung, memelihara kesehatan, memberikan pengamanan dari bahaya.
- Fungsi ekonomi, keluarga memberikan kebutuhan pokok seperti : sandang pangan dan tempat tinggal.
- Fungsi keagamaan, keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mengamalkan ajaran-ajaran agama sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan YME.
- Fungsi sosial, keluarga berperan untuk memperkenalkan nilai-nilai dan sikap yang dianut oleh masyarakat pada anak-anaknya seperti mempelajari peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak. Dalam fungsi ini keluarga diharapkan menjadi pewarisan kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan seperti sopan santun bahasa, cara bertingkah laku, ukuran tentang baik buruknya perbuatan.
2.3. Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Dalam pertumbuhan dan perkembangan masyarakat dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju. Masyarakat sederhana, masyarakat ini memiliki pola pembagian kerja yang dibedakan menurut jenis kelamin, hal ini berlatar belakang dari kemampuan fisik antara seorang pria dan wanita dalam menghadapi tantangan alam yang buas pada saat itu. Masyarkat maju, masyarakat ini mempunyai ragam kelompok sosial atau organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu. Masyarakat maju dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industri dan masyarakat industri.
- Masyarakat non industri
- Kelompok primer/ face to face group : interaksi antar anggotanya lebih intensif, erat dan akrab. Sifat interaksinya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Pembagian tugas dititikberatkan pada kesadaran dan tanggung jawab.
- Kelompok sekunder : hubungan antar anggotanya bersifat formal atau resmi. Sifat interaksi, pembagian kerja diatur atas pertimbangan rasional dan obyektif. Pembagian kerja berdasarkan pada kemampuan, keahlian tertentu serta dituntut dedikasi. Contoh parpol, serikat buruh, organisasi profesi dan lain-lain. Dilihat dari hubungan anggota yang bersifat resmi tumbuh kelompok formal dan informal.
- Kelompok informal/ informal group adalah kelompok sosial yang tidak memiliki struktur organisasi, contoh serikat buruh.
- Kelompok resmi/ formal group adalah kelompok sosial yang mempunyai tata aturan tegas untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Contoh organisasi-organisasi profesi.
- Masyarakat industri
Ciri dari masyarakat industri adalah otonomi sejenis yaitu kepandaian/ keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri sampai pada batas-batas tertentu. Contoh koki, tukang las, ahli mesin dst. Mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan otonomi sejenis makin komplekpembagian kerja sehingga makin banyak timbul kepribadian individu, dan pekerjaan menjadi lebih khusus.
Abad 15 adalah pangkal berkembang pesatnya industrialisasi terutama didaratan eropa sehingga timbul pembagian kerja antara majikan dan buruh. Laju pertumbuhan industri membawa konsekwensi memisahkan antara majikan dan pekerja. Majikan sebagai pemilik modal memonopoli posisi-posisi tertentu sehingga terjadi konflik dan ketidak puasan pekerja. Hal ini mendorong terbentuknya serikat buruh untuk memperbaiki kondisi kerja dan upah.akumulasi ketidak puasan pekerja semakin meningkat.
2.4. Makna individu, keluarga dan masyarakat
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Masyarakat adalah individu yang saling bergabung membentuk suatu kelompok yang memiliki karakteristik sama.
2.5. Hubungan individu, keluarga dan masyarakat
Ketika individu membentuk suatu kelompok dengan berkumpulnya individu yang banyak dan memiliki karakteristik yang sama maka akan terbentuk menjadi suatu masyarakat. Namun apabila kelompok individu yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak akan membentuk yang namanya keluarga.
3. Penutup
3.1. Kesimpulan
Manusia adalah makhluk sosial yang berasal dari individu sehingga membuat suatu kelompok kecil yang disebut keluarga dan berkembang hingga menjadi suatu masyarakat yang memiliki karakteristik yang sama.
\
sangat berguna dan membantu
BalasHapusMy blog
My Campus